Juni-Juli Istimewa
Juni-Juli 2014 ini istimewa. Ada piala dunia di Brasil, ada
Pilpres di mari dan bulan suci Ramadan. Soal Pilpres biarlah yang expert
mengulasnya. Lalu ada ribut-ribut (lagi) soal Gaza. Yang terakhir saya tak
mau ikut komen. Problem pelik yang konon akan terjadi hingga kiamat.
Perasaan saya campur-campur. Sedih pasti, karena
timnas Belanda harus tersingkir di tangan Argentina pada semifinal piala dunia.
Oranje kalah adu penalti 2-4. Ada sedikit pelipur lara, karena yang mengalahkan
Belanda adalah Argentina. Tango adalah favorit kedua saya setelah Belanda.
Keduanya adalah kenangan masa kecil saya.
Suka Argentina karena kali pertama nonton piala
dunia, mereka lah juaranya. Tepatnya pada 1986, saat saya kelas 1 madrasah
ibtida'iyah (SD) di kampung Cupel. Saya coba mengingat, waktu itu finalnya pagi
hari ditayangkan langsung TVRI. Argentina lawan Jerman Barat (sebelum bersatu
pada 1991) di stadion Azteca, Mexico City. Saya nonton lewat tv hitam putih di
rumah datuk (kakek).
Emosi saya, sebagai anak kecil, belum maniak. Tapi,
waktu itu saya yakin Maradona dkk akan juara. Dan benar, Argentina menang 3-2
dan meraih trofi mirip paha ayam itu. Sejak itu saya suka Argentina dan
menempatkan Jerman sebagai "musuh". Saya tak suka lihat Rudi Voeller
(striker Jerman ) yang wajahnya bagi saya seperti penjahat di film-film action.
Hehehe..dasar anak kecil.
Tapi, kecintaan saya kepada Argentina tak sebesar
kepada Belanda. Saya kenal Ruud Gullit, Marco Van Basten, Frank Rijkard dkk
saat Euro (Piala Eropa) 1988 di Jerman Barat. Sebagai anak kelas 4 SD, saya
jatuh hati karena timnas Belanda berbaju oranye dengan desain sisik buaya.
Warna yang ngejreng dan beda. Hehe.
Saya ingat, nonton final Euro 1988 via tv berwarna
merek intel 14 inch yang baru dibeli bapak saya di rumah Cupel. Kick off-nya
masih "sore", selepas isya' jam 20.00 wita. Pas, karena saya baru
turun mengaji. Belanda lawan Uni Soviet di stadion Olimpiade, Munich (Munchen).
Lagi-lagi saya bela Belanda karena selain faktor kostum oranye dan Gullit cs,
juga karena saya benci Uni Soviet. Hehe (dasar anak kecil lagi).
Zaman itu masih era perang dingin. Uni Soviet
berkostum putih-putih dengan tulisan di dada CCCP, singkatan dari Soyuz
Sovetskikh Sotsialisticheskikh Respublik. Atau dalam bahasa Inggris biasa
disingkat USSR (Union of Soviet Socialist Republics). Negara kesatuan politik
sosialis yang terdiri dari beberapa republik dengan pusat negara di Moskow
(Rusia).
Entahlah, mungkin efek film Rambo, saya anti Soviet
:D. Well, bersyukur Belanda menang 2-0 dan merebut trofi Eropa pertama mereka.
Saya pun tidur nyenyak, hingga bertahun-tahun kemudian Belanda tak lagi pernah
juara (Eropa atau Dunia). Sejak piala dunia 1990 selalu jadi unggulan, Belanda
selalu gagal. Hingga nyaris pada piala dunia 2010 lalu di Afrika Selatan. Kalah
menyakitkan dari Spanyol, lewat gol Andre Iniesta di extra time.
Entah sampai kapan Belanda harus menunggu. Seperti
saya masih menanti, kapan timnas Indonesia main di piala dunia. Saat saya tak
lagi anak-anak, dan ketika (mungkin), giliran saya membenci Belanda,
Argentina dan semua lawan timnas tanah air saya.. :) -selamat menjalankan
ibadah puasa. mohon maaf lahir batin-
(muding, Sabtu, 12 Juli 2014)
Komentar