breaking news dari donetsk..

SAYA baru pulang ngantor, Kamis malam (17/7). Setelah menghabiskan jagung bakar, yang saya beli di lapangan Puputan Badung, saya nonton tv.

Saat itu Tonight Show-nya Desta sama Vincent di NET.TV. Salah satu bintang tamunya Irgi Fahrezi. Temanya lumayan. Irgi yang akhir 90-an top sebagai Lupus di Indosiar, itu adalah Duta Museum Pemda DKI Jakarta.

Bla-bla saya larut dalam obrolan mereka seputar museum dan nasibnya kini. Saya jadi ingat, terakhir ke museum Januari lalu. Anter keluarga om istri saya dari Krian, Sidoarjo ke Museum di dalam Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Renon. Hehehe. Di Bali lebih dikenal dengan nama monumen Bajra Sandhi.

Usai talk show tengah malam itu, tiba-tiba ada breaking news di NET.TV. Pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH-17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur kecelakaan wilayah di Donetsk, perbatasan Ukraina-Rusia. (Saat itu) Diduga 280 penumpang dan 15 krunya tewas!! Astagfirullah..Saya bengong sesaat.

Malaysia Airlines lagii?? Demikian status pertama saya di BBM. Tak semenit kemudian, saya baca di twitter juga lagi rame berita KMP Gelis Rauh, jurusan Padangbai-Lembar terbakar. Beruntung dan alhamdulillah,153 penumpang termasuk awak kapalnya selamat. Duka di 10 hari terakhir ramadan.

Ya, semua tahu, 8 Maret lalu Malaysia Airlines MH-370 rute Kuala Lumpur-Beijing juga mengalami nahas. Lenyap misterius dan tak diketahui rimbanya hingga kini (4 bulan kemudian). Saya bukan ahli penerbangan dan politik perang, jadi biarlah yang cakap soal itu membahasnya.

Saya ingat, jelang MH-37 hilang 8 Maret lalu, saya dan istri sedang bersiap liburan ke Singapura dan Batam. Liburan ke luar negeri pertama kami berdua. Kedua kali ke Singapura. Sebelumnya sendiri-sendiri. Istri tahun 2011, saya 2013 lalu.

Kami berangkat 11 Maret pagi dengan Air Asia. Akibat hilangnya MH-37 sangat terasa di imigrasi Changi (Singapura) dan Batam. Terutama saat kami pulang 13 Maret malam. Penjagaan di Changi berlapis. Bahkan tas kecil saya yang berisi peralatan mandi dan (maaf) underwear, dibuka dan diperiksa petugas cowok berwajah oriental. Hehe. Saya sampai minta maaf ke petugas itu. Dia bilang sambil senyum: "no problem".

Beberapa penumpang juga sama. Serombongan pria berkulit hitam di depan saya, diperiksa cukup lama. Ada satu orang membawa beberapa patung. Entah dibeli di mana. Sempat dongkol, karena pria Afrika itu lemot mengeluarkan barang-barangnya. Tapi, sudahlah. Saya ikuti saja prosedur rumit dan berliku ini hingga kami akhirnya berangkat pulang dengan selamat di Bali.

Saat di Batam saya ingat, suami teman istri saya (hehe, ribet ya), yang kami kunjungi adalah wartawan Kompas biro Kepulauan Riau (Kepri). Namanya mas Kris. Dia bilang, hilangnya MH-37 bisa jadi peringatan sekaligus kualat bagi Malaysia. Lho kok?

Ya, saya memang belum pernah ke Malaysia. Tapi, cerita soal buruknya keamanan Imigrasi Malaysia sudah bukan rahasia umum. Mas Kris memperkuat cerita itu. Bagaimana di Kuala Lumpur, para petugas imigrasi bisa disogok untuk keluar masuk negeri jiran itu. Termasuk wilayah-wilayah perbatasan Malaysia lainnya. Terutama yang berdekatan dengan Indonesia.

Fakta itu memang tak terbantahkan. Di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, sidang WNA Malaysia atau WNI yang tertangkap membawa narkoba sering digelar. Rata-rata mereka diamankan bea cukai atau imigrasi bandara Ngurah Rai Bali, setiba dari Kuala Lumpur! Menurut mas Kris, intinya, Malaysia terkesan galak di dalam negeri, tapi tak mau tahu ketika seseorang pergi dari wilayahnya. Cuci tangan, seperti itu lah. Maka, banyak yang tak kaget, ketiga ada kabar sejumlah penumpang MH-37 diduga menggunakan paspor/visa palsu.

Lalu kini, apes menimpa MH-17 yang akan menuju Kuala Lumpur dari Amsterdam, Belanda. Yang menyedihkan, dari 295 penumpang, ada 14 korban (ada dua keluarga tewas bersama) dari Indonesia. Dengan lima korban dari Bali (tiga di antaranya satu keluarga). Pesawat jenis boeing 777-200 yang terkenal aman itu, jatuh dan tinggal puing-puing di wilayah Donetsk, Ukraina.

Setahu saya Donetsk punya klub bola top Shaktar Donetsk yang sering tampil di liga champions. Rival berat Dynamo Kiev, jawara Liga Ukraina yang terkenal dengan eks bomber AC Milan Andriy Shevchenko. Kali ini (mungkin) Malaysia tak bersalah. Karena wilayah itu sedang konflik dan MH-17 diduga ditembak roket. Tapi entahlah.

Well, musibah bisa kapan dan di mana saja terjadi. Pertanyaannya, kenapa harus Malaysia Airlines (lagi)....?? Coba nanti saya tanya mas Kris. Siapa tahu dia punya ulasan lain..:D a

(Muding, Kerobokan, 19 Juli 2014)

Komentar

Postingan Populer